Menulis: Cara Kita Memviralkan Kebaikan
![]() |
Source: Google |
Banyak yang beranggapan bahwa generasi muda di zaman sekarang sangat kacau, dimana tantangan dan godaan datang dari berbagai penjuru tanpa bisa dibendung, terlebih sejak teknologi berkembang amat pesat dan persebaran informasi tak bisa dibendung lagi. Betapa mudahnya hal-hal negatif kita jumpai dalam hidup ini, sebagai contoh berita-berita bohong atau yang lebih kita kenal dengan hoax bertebaran di berbagai media yang kemudian menggiring opini public untuk membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Tak hanya itu, dengan kemajuan dan kemudahan menggunakan media sosial, komunitas-komunitas yang merusak moral berkembang bak cendawan di musim hujan. Sebut saja akun-akun pendukung atau pelaku LGBT yang saat ini tak terhitung lagi jumlahnya, dengan pengikut jutaan orang. Contoh lain adalah munculnya akun-akun prank yang berisi orang-orang yang berbuat jahil pada orang lain tapi kemudian tidak merasa bersalah dan justru tertawa. Belum lagi akun-akun selebgram yang menjadi panutan anak muda sekarang dengan kelakuan yang jauh dari kata beres, suka clubbing, memakai pakaian seksi, pergaulan bebas, mentatto diri, hingga mabuk-mabukkan, yang sekarang justru dianggap keren oleh kaula muda dan mereka berlomba-lomba meniru hal negatif itu semua.
![]() |
Source: Google |
Lalu dimana peran kita sebagai penulis dalam hal ini? Jawabannya adalah dalam konsistensi kamu dalam menulis kebaikan dan menyebarkannya. Sulit memang membalik keadaan ke posisi semula, dan sulit juga untuk kemudian menyadarkan orang-orang untuk kembali ke pemikiran rasional khususnya anak muda. Tapi hal tersebut tidak bisa kita jadikan alasan untuk berhenti menulis, mengingatkan dan menyebar kebaikan. Karena seperti yang sudah pernah saya sampaikan ditulisan-tulisan sebelumnya baha kamu tidak tahu ditulianmu yang keberapa, kamu dapat menyentuh hidup orang lain, maka teruslah menulis. Sebagai contoh, ketika kamu konsisten menulis tentang kewajiban berhijab bagi perempuan di sosial media dengan menggunakan ilustrasi/foto menarik, atau menggunakan video kajian ustadz yang kemudian kamu ulas dan quote-quote islmi yang kamu post setiap hari, bisa jadi kamu menyentuh hati seorang gadis muda yang hobby clubbing dan sedang mengalami kekosongan batin untuk mendalami tentang hijab dan kemudian Alloh berikan hidayah untuk dia hijrah dan berhijab.
Atau contoh lain, ketika kamu sering menulis di blog kamu atau di berbagai media massa baik online ataupun cetak tentang indahnya ajaran islam, kisah rasulullah dan sahabat dalam berdakwah dan bagaimana sistem perekonomian dan sistem hkum peradilan dalam pandangan islam, tulisan kamu bisa saja menjadi perantara hidayah Alloh untuk orang yang amat antipati terhadap islam untuk mempelajari islam lebih jauh, menemukan kebenaran dalam alquran dan hadis lalu jatuh cinta pada islam dan memutuskan untuk menjadi muslim sejati.
![]() |
Source: Google |
Selain itu, yang tak kalah penting, dengan menulis kamu dapat menjadi penyeimbang dari banyaknya berita-berita tidak benar yang bertebaran di masyarakat. Tulisanmu bisa juga menjadi pengungkap fakta-fakta yang disembunyikan oleh media-media besar yang bernanung dibawah penguasa. Bahkan tulisanmu bisa jadi salah satu penyelamat dari punahnya sebuah etnis didunia akibat pembantaian atas nama agama yang diabaikan oleh dunia, kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap etnis muslim di rohingya saat ini sebagai contohnya. Tak hanya itu, tulisan-tulisanmu itu dapat juga menjadi jembatan bagi orang baik untuk menggerakkan kebaikan hingga ke pelosok negeri, bukankah sudah banyak contohnya bagaimana ulasan-ulasan tentang penganiayaan muslim di palestina, syiria, Myanmar dan berbagai tempat di belahan bumi lain telah mendorong munculnya berbagai aksi galang dana senusantara yang bisa mengumpulkan dana milyaran rupiah untuk saudara-saudara kita yang tertindas tersebut. Masyaalloh, bayangkan jika penulis berhenti memberitakan tentang kasus tersebut, bayangkan jika tak satupun orang membahas itu di media sosial lalu menajadikannya viral, bukankah mustahil rasanya dana sedemikian besar dapat dikumpulkan?
![]() |
Source: Google |
Maka intinya adalah, tak peduli serusak apapun pemikiran maupun moral anak-anak bangsa saat ini akibat cepatnya persebaran informasi yang tidak benar. Kamu harus mulai menulis dari sekarang, tetap menulis kebaikan dan kemudian menyebarkannya lewat berbagai media dengan sebaik-baiknya upaya. Kamu tidak boleh baik sendiri, kamu tidak boleh merasa aman tetap benar sendiri dan kamu tidak boleh mengabaikan lingkungan kamu sekalipun. Sebab tanggung jawab untuk menyebarkan kebaikan dan mempertahankan kebenaran adalah tanggung jawab kita semua. Jika kamu ingin kenakalan remaja tak merajalela, menulislah, ingatkan kaula muda dengan bahasa yang mudah dan dengan cara yang mereka senangi. Jika kamu sadar bahwa LGBT tidak baik, bukan hanya menurut agama tapi tinjauan dari segi manapun, maka menulislah, ingatkan saudara kita untuk kembali ke fitrahnya tanpa kenal lelah. Dan jika kamu percaya bahwa banyak hal-hal positif yang dapat dilakukan ketimbang foya-foya dan hura-hura, menulislah, berikan motivasi pada orang-orang tentang semangat berkarya lewat berbagai genre tulisan. Percayalah, jika kamu konsisten menulis kebaikan, adalah sama halnya kamu juga konsisten menyebar kebaikan.
Komentar
Posting Komentar