Postingan

Sebuah Ucapan Terimakasih Terimakasih sudah hadir untuk kemudian pergi lagi Bahkan sebelum aku sempat berterus terang dan mengutarakan semuanya, Terimakasih sudah berbaik hati ditengah acuhnya dunia padaku Tapi kemudian kembali berlalu tanpa menoleh lagi Bahkan sebelum aku sempat berterimakasih dan mengutarakan semuanya, Terimakasih sudah menumbuhkan harap dan bahagia kembali dalam hari-hariku yang tak mudah Tapi kemudian kamu melenggang menggenggam tangan yang baru, Bahkan sebelum aku sempat menceritakan mimpiku dimasa depan bersamamu dan mengutarakan semuanya. Terimakasih, pada akhirnya caramu datang, mencipta bahagia, lalu pergi tanpa aba-aba,  telah mengajarkanku banyak hal.  Tentang hati yang harus selalu dijaga,  cinta yang tak harus selalu diungkapkan apalagi diumbar dan tentang keikhlasan untuk melepaskan dan menerima ketentuan-NYA.  Denganmu aku berkali-kali jatuh cinta, tapi secara bersamaan juga harus berlapang dada.  Meski tak pernah ku

Aku Ingin Jadi Kertas Kosong di Hadap-Mu Tuhan

Kertas kosong dihadapku, Aku telah hilang kata, dipenghujung harap Duniaku lebur, mungkin karena kufurku. Aku kosong, mungkin tiada dzikirku. Aku bodoh, mungkin tiada bertambah ilmuku. Aku gulana, mungkin tak banyak amalku. Aku ingin kembali kedalam naungan-MU Takzim dalam dzikir dan munajat panjang pada-MU Robbi. Diam-diam menangis dan tertawa dalam waktu bersamaan dalam do’aku Lalu hilang resahku, Damai dan tentramku, Sebab aku yakin kau sebaik-baiknya pemberi. Duhai Alloh,  Dihadap-Mu, aku ingin kembali menjadi kertas putih yang kosong,  Dalam naungaan pengampunanmu aku ingin kembali menjadi kertas putih tanpa noda agar dapat kuarungi sisa hari dalam ketentraman bermunajat pada-Mu Jika aku harus kembali pada-MU dengan catatan-catatan yang terisi, maka aku berharap rahmat-Mu memenuhi catatan kebaikanku dan kasih sayang-Mu menghapus catatan-catatan khilaf dan dosaku. Dihadap-Mu, aku ingin jadi kertas putih yang bersih dan suci,

Senja dan Aku yang Sedang Belajar Melupakanmu

Kala itu, Senja sedang indah-indahnya  Kau duduk tepat diseberangku, Aku sedang belajar melupakanmu Aku berbisik pada senja, aku ingin mengubur semua tentangmu Mereka tertawa “Kau ingin melupakan, sementara hatimu menolak Kenapa tiba-tiba jadi canggung ?” Beritahu aku cara terbaik melupakanmu Tanpa luka, tanpa air mata, tanpa kesedihan Agar kelak ketika kau perkenalkan dia yang abadi dihatimu Aku bisa tersenyum dengan tegar, menyalamimu dengan tulus sambil memanjat beribu do’a demi kebahagiaanmu Berada didepanmu hilang seluruh kata Jauh darimu aku seperti gila bicara sendiri di depan cermin. Mungkin karena memang belum saatnya. Sudah kuduga kemana akhirnya kisah ini, Seperti yang sudah-sudah Aku diam, kau diam, lalu menghilang Pelan-pelan kita akan melupakan, untuk kemudian seperti tidak pernah saling kenal sebelumnya Kita akan kemballi menjadi orang asing yang tak akan pernah lagi dipertemukan takdir Semoga hari dimana aku b

Tentang Kamu (Sebuah Kisah yang Harus Direlakan)

Jakarta, saat langit sore sedang indah-indahnya. Kuketuk pintu sore ini, sesayup terdengar sahutan Sudah kuduga, dia bidadarimu. Ah, aku tersenyum lalu menyapanya. Nyaris tanpa gugup dan air mata. Tahu kenapa ? Karena tangisku sudah usai sore tadi. Aku tak akan pernah sama lagi denganmu sebelumnya. Ini pertemuan terakhir kita, kujanjikan. Entah engkau yang beranjak, Atau aku yang pergi. Tidakkah rindu ? tanya sepotong hatiku Jujur iya, tapi aku tahu semakin lama berharap, semakin aku akan kecewa Kau berhak bahagia dengan caramu dan dengan hidupmu Seperti katamu tempo hari, Kisah ini hanya tentang penasaran Maka hari ini aku selesai. Selamat melanjutkan petualangan, aku berhenti disini. Aku akan pergi, mungkin membawa luka Tapi semoga ia menguatkan. Agar kelak dapat aku tegar tersenyum bertemu denganmu. Aku tak akan sama lagi. Aku akan pergi, Entah engkau yang beranjak ataupun aku yang pergi. Tetap saja kau yang menang Aku akan ti

Sederhana Aku Ingin Mencinta

Gambar
Aku ingin mencintai dunia dengan sederhana. Menjadikannya semata-mata ladang amal untuk mempersiapkan kehidupan abadi di akhirat.  Hingga nikmatnya dunia tidak membuatku sombong dan pahitnya cobaan dunia tidak membuatku putus asa. Sebab telah kusaksikan bagaimana kesudahannya orang-orang yang mengejar dunia mati-matian, mereka yang mengabaikan urusan akhirat dan selalu memisahkan urusan dunia dan akhirat, tapi pada akhirnya mati di tali gantungan yang mereka buat sendiri atau terjun bebas dari gedung tertinggi bahkan menenggak racun karena frustasi. Setelah diselidiki, rupanya dibalik harta banyak dan karier cemerlang yang mereka banggakan, tak sedikitpun kedamaian dan ketentraman yang mereka temukan. Tahu kenapa? Sebab tak lagi ada iman dihati mereka, hingga mereka tak lagi punya dasar aqidah yang kokoh dalam berbuat dan kehilangan tujuan muara dari semua perjalanan di dunia ini yakni syurga.  Aku ingin mencintai dunia dengan sederhana. Berjalan bersama-sama dalam kebaikan tan

Istikharah dan Perjalanan ke Eropa

Tak kukisahkan padanya tentang kegalauan hatiku di awal percakapan kami. Tapi saat mendengar tentang keraguanku mewujudkan impian yang sudah aku mulai bersama rekan-rekan kampusku sejak 6 bulan yang lalu, ia bertanya kenapa aku ragu s etelah sebelumnya menggebu ingin pergi ke negeri eropa itu, seburuk apapun rintangan menghadang. Maka ku jawablah tanyanya dengan gelisah, kuceritakan tentang sekelumit administrasi yang tak mudah dan kemungkinan untuk membatalkan perjalanan impian itu dengan keraguan luar biasa hebat. Iapun berkata "ayo, perjuangkan lagi lah, kan masih ada kemungkinan, kamu sudah sangat dekat dengan impianmu" ucapnya penuh semangat.  "kemungkinannya sangat kecil dan teman-teman yang sudah berjuang bersama sejak awalpun perlahan juga mulai mundur teratur, sebenarnya aku masih sangat ingin untuk kesana, tapi bagaimana mungkin aku melanjutkan perjuangan sulit ini sendirian?" jawabku nyaris tanpa harapan, meski sepotong hatiku yang lain masih i

Usia; Bukan Tentang Angka, Tapi Tentang Guna

Gambar
Takjub aku menyaksikan anak kecil yang belum genap 10 tahun, tapi sudah hafal 30 Juz al-Quran, bahkan mengharumkan nama bangsa di dunia internasional. Lantas aku bertanya pada diri sendiri, kemana aku saat seusia itu? Tertegun aku mendengar bahwa remaja belasan tahun bisa memenangkan olimpiade fisika dunia, membawa pulang medali emas dan membuat bangga orang-orang senusantara. Lantas aku bertanya pada diri sendiri, kenapa begitu lalainya aku saat remaja? Tak habis pikirku, saat melihat berita, bahwa nun jauh dibenua lain sana, seorang anak kecil berinisiatif untuk mendaur ulang sampah menjadi produk-produk yang menarik. Dia tidak hanya menyelamatkan lingkungan tapi juga berhasil menghasilkan omzet puluhan juta setiap bulannya. Lantas aku bertanya pada diri sendiri, kemana saja masa mudaku kuhabiskan? Ternganga aku, saat mendapati bahwa mahasiswa-mahasiswa yang drop out dari kampusnya belasan tahun yang lalu, hari ini menjadi orang-orang paling kaya di dunia. Lantas be